Bismillahir-Rahmaanir-Rahim .. Shalat Dhuha menyimpan misteri
yang tidak semua orang tahu. Saatnya kita mengungkap dan memanfaatkannya.
Bukankah Allah telah menyediakan kesempatan bagi umatnya. Allah membuka
lebar-lebar bagi hamba-Nya demi meraih kesejahteraan hidup.
Kisah seseorang yang pernah memberikan
kesaksian bahwa dirinya pernah merasakan hal yang luar biasa dari shalat dhuha
yang dikerjakan. Awalnya ia sebagai mandor dari sebuah penerbitan.
Karena krisis moneter,
ia di rumahkan. Pesangonnya tak cukup banyak. Satu-satunya harta yang masih tersisa hanyalah rumah. Harga kebutuhan pokok semakin meroket, pesangonnya habis untuk makan.
ia di rumahkan. Pesangonnya tak cukup banyak. Satu-satunya harta yang masih tersisa hanyalah rumah. Harga kebutuhan pokok semakin meroket, pesangonnya habis untuk makan.
Ia mencari pekerjaan kemana-mana namun
gagal. Pikirannya semakin kalut, jalan hidupnya menjadi buntu. Untunglah ia
masih memiliki iman sehingga menyandarkan nasibnya kepada Allah. Di saat
seperti itu, ia menemukan lembaran khutbah Jum’at.
Secara iseng dia membacanya, ternyata
materinya tentang keajaiban shalat dhuha dalam meraih rezki. Hatinya tergugah,
maka ia segera mengambil air wudhu dan menunaikan shalat dhuha. Ia menghadapkan
jiwa dan raganya kepada Allah SWT dan mengadukan nasibnya.
Di saat seperti itu dirinya seakan
lebur sehingga sangat merasa hina di hadapan Tuhannya.
Selesai menghadap Tuhannya ia menutup
shalat dhuha dengan ucapan salam dan menyempatkan diri untuk berdoa, dalam
doanya ia memohon ampunan kepada Allah atas segala dosa dan kekhilafannya
selama ini dan ia mencurahkan semua yang membebani dirinya serta ia memohon
agar Allah kiranya berkenan memberi jalan keluar dari kesulitannya selama ini.
Setelah itu ia beranjak pergi keluar
rumah dengan maksud mencari nafkah. Namun hari itu ia tidak memiliki tujuan
pasti, di perjalanan ia teringat bahwa silaturrahmi dapat menambah rezki.
Langkahnya diubah, ia mendatangi
beberapa temannya, siapa tahu dari mereka mendapatkan informasi mengenai
pekerjaan. Satu-dua hari keadaannya tidak berubah, namun hal tersebut tidak
membuatnya lantas putus asa. Ia selalu yakin kepada Allah dan selalu
melaksanakan shalat dhuha di setiap paginya.
Ikhtiarnya tersebut terus berjalan
hingga setengah bulan. Suatu ketika, setelah shalat dhuha ia tidak langsung
pergi keluar rumah, melainkan membaringkan tubuhnya dan membiarkan pikirannya
menerawang, siapa tahu mendapatkan gagasan baru.
Lalu tiba-tiba telfon rumahnya
berdering, tanpa disangka teman lamanya menghubungi dengan niat untuk menjual
mesin cetaknya karena usahanya bangkrut. Lantas ia tertawa karena keadaan
dirinya sendiri dalam kondisi sulit setelah di PHK, uang darimana untuk membeli
mesin tersebut.
Selang sehari setelah itu, seorang
sahabatnya yang lain datang ke rumah dan membawa kabar baik. Ia baru saja
mendapatkan uang warisan, namun tidak tahu harus diapakan uang tersebut.
Akhirnya sahabatnya tersebut menawarkan uangnya sebagai modal untuk bekerja
dengan sistem bagi hasil.
Meskipun begitu, ia tidak serta merta
menerima tawarannya, ia meminta waktu pada sahabatnya untuk berpikir. Dalam
waktu dua hari, akhirnya ia menemukan jalan keluar.
Ia harus menerima tawaran temannya
untuk membeli mesin cetak dan kertas. Rupanya Allah membuka jalan baginya
dengan ide-ide yang mengalir begitu saja. Setiap hari ketika matahari
sepenggala, ia selalu berdiri bermunajat kepada Tuhannya.
Melalui shalatnya ia seolah-olah
bertanya “wahai Allah, usaha apakah yang bisa mendapatkan rezki yang barokah?”
Tuhan Maha Mendengar, hatinya di
dorong oleh Tuhan untuk menghubungi teman-teman lamanya para agen buku. Berkat
keajaiban shalat dhuha, jalan yang di tempuh begitu mudah.
Sepertinya kunci rezki telah berada di
tangannya.tak disangka-sangka ia bertemu dengan seseorang, dari pertemuannya
orang tersebut adalah penulis terkenal.
Yang menggembirakan penulis tersebut
menawarkan naskah untuk diterbitkan. Ia mulai mencetak buku dan di jual melalui
agen-agen.
Semenjak saat itulah ia menjadi
pengusaha yang berhasil yang memulai kariernya dari nol. Sekarang,
penerbitannya telah menjadi raksasa dan memiliki anak cabang di seluruh
Indonesia. Luar Biasa!!
Wallahu a'lam bishshawab, ..
siip(y)
BalasHapusMasukkan komentar Anda... Assalamualaikum.. Kenapa saya sdh sekitar 10 thn agak rajin ibadah (tahajud, puasa, dzikir dll) tapi nasib saya tdk berubah, tetap suram. Saya nganggur dan jomblo sngt lama, lbh dari 10 thn sampai skrng. Nyari jodoh dan rejeki rasa nya semakin sulit krn umur semakin tua. Dulu saat saya msh kerja di perantauan saya sering dihina teman, dibodohi teman, dimanfaatkan teman dll.. selain itu saya kalau kerja gampang capek, mata berkunang, nafas sesak, dada sakit, badan lemas dll.. shg saya mengundurkan diri dari perusahaan. Dulu saat saya msh giat nyari jodoh saya sering ditolak wanita, diremehkan wanita, ditipu teman, difitnah teman, dihajar org dll.. shg saya sering gagal dpt jodoh. Saya di kampung buka usaha kecil kecilan tp hasil nya tdk seberapa malahan akhir nya bangkrut. Mungkin krna saya org nya nampak bodoh dan lemah shg saya mengalami nasib spt ini. Yg bkin saya nampak bodoh dan lemah krn saat msh kecil saya sering sakit sakitan. Yg bkin saya sering sakit sakitan, kata seorg kyai dan menurut pendapat ayah saya, semua krn dampak ilmu kesaktian alm. kakek dan alm. uwa saya alias non medis. Org2 di sekitar saya, mrk jarang ibadah dan rajin maksiat tp mrk gampang dpt jodoh dan rejeki, krna mrk enerjik, tegas, percaya diri, pandai bergaul, pintar bicara dll. Beda dg saya yg pendiam, pemalu, minder, kuper dll. Dulu guru SMA saya ada yg bilang otak dan tenaga saya payah spt tdk pernah diimunisasi, ayah saya bilang saya spt org cacat mental, atasan saya ada yg bilang otak dan tenaga saya tdk memenuhi syarat utk bekerja, adik saya bilang saya tdk berguna, pak lik saya bilang saya org bodoh, teman2 saya ada yg bilang saya bodoh dan lemah, ada yg bilang saya org aneh, ada yg bilang saya manusia setengah jadi, ada yg bilang saya tdk punya masa depan dll.
BalasHapus